Klasifikasi berdasar misi:
Sifat misi : Radikal [IP, PKI, PNI, Partindo, Gerindo]
Moderat [PSII, PII,
BU, Parindra]
Prinsip perjuangan :
Kooperatif [BU, PSII,
Gerindo Parindra, GAPI, PBI]
Non- kooperatif [PKI, PNI, Partindo]
Insidental
[Parindra][ada pada saat dibutuhkan]
Dasar gerakan politik :
Kebangsaan [PNI, Partindo, Parindra, BU,
IP, Gerindo]
Internasional [PKI]
Agama [PSII, PII]
ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Dibagi
menjadi 3 Masa, yaitu :
- Masa Awal Perkembangan: Boedi Oetomo(BO), Sarekat Islam (SI), Indische Partij (IP)
- Masa Radikal : Perhimpunan Indonesia (PI), Partai Komunis Indonesia(PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI)
- Masa Moderat : Partai Indonesia(Partindo), Partai Nasional Indonesia (PNI Baru), Partai Indonesia Raya (Parindra)
1. BOEDI OETOMO
a. Didirikan : 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa STOVIA di Batavia
b. Ketua : Soetomo.
c. Latar Belakang : Terbentuknya
organisasi tersebut atas ide dr. Wahidin
Soedirohoesodo yang sebelumnya telah berkeliling Jawa untuk menawarkan
idenya membentuk Studiefounds.
Gagasan Studiesfounds bertujuan untuk menghimpun dana guna memberikan beasiswa
bagi pelajar yang berprestasi, namun tidak mampu melanjutnya studinya. Gagasan
itu tidak terwujud, tetapi gagasan itu melahirkan BO.
d. Tujuan BO adalah memajukan
pengajaran dan kebudayaan.
2. SAREKAT ISLAM (SI)
Pada tahun 1911 berdiri organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) di
Solo oleh H. Samanhudi. Organisasi
SDI berdasar pada dua hal berikut
ini.
a. Agama Islam.
b. Ekonomi, yakni untuk memperkuat
diri dari pedagang Cina
Revolusi Cina pada 10-10-1911
bergema pula di Indonesia. Orang-orang Cina di perantauan sadar akan diri
mereka, lalu mendirikan ikatan-ikatan yang eksklusif, ikatan-ikatan yang sangat
mementingkan diri sendiri dan bercorak nasionalis Cina. Pedagang-pedagang batik
merasa terdesak atau dirugikan. Karena itu untuk mengahadapi mereka, pedagang-
pedagang batik dari Surakarta di bawah ppimpinan Haji Samanhudi mendirikan
Sarekat Dagang Islam
Atas prakarsa H.O.S. Cokroaminoto, nama SDI
kemudian diubah menjadi Sarekat Islam ( SI ) pada November 1912, dengan
tujuan untuk memperluas anggota sehingga tidak hanya terbatas pada pedagang
saja.
Tujuan SI
sebagai berikut:
1. Mengembangkan jiwa dagang
2. Membantu para
anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan);
3. Memajukan kepentingan rohani dan
jasmani penduduk asli;
4. Menentang pendapat-pendapat yang
keliru tentang agama Islam.
Perkembangan SI
1. Sarekat Islam berkembang menjadi organisasi massa yang pertama di Indonesia.
2. SI merupakan
gerakan nasionalis, demokratis dan ekonomis, serta berasaskan Islam dengan
haluan kooperatif.
3. Perkembangan SI yang begitu pesat menimbulkan
kekhawatiran dari pihak Gub jend Indenberg sehingga permohonan SI sebagai
organisasi nasional yang berbadan hukum ditolak dan hanya diperbolehkan berdiri
secara lokal.
4. Sifat SI yang demokratis dan berani serta berjuang
terhadap kapitalisme menarik perhatian kaum sosialis kiri yang tergabung dalam
Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) pimpinan Sneevliet (orang
Belanda) masuk dalam diri SI yang menyebabkan tokoh SI Semarang(Semaun, dan
Darsono) terpengaruh ajaran sosialis. Itulah sebabnya dalam perkembangannya SI
pecah menjadi dua kelompok yaitu SI Putih dan SI Merah.SI Putih berfaham agama
pimpinan H.O.S. Cokroaminotodan SI Merah berfaham komunis pimpinan Semaun dan
Darsono.
Perpecahan Sarekat Islam
Ketika kongres di Surabaya 1918 terjadi perdebatan
antara kubu Tjokro dengan Semaun soal Kapitalisme berlanjut pada kongres
Nasional 1919, pertentangan semakin keras Semaun menganjurkan diadakannya
perjuangan kelas.
Pada tahun 1020
berdiri PKI dan SI mengadakan disiplin partai (baru terlaksana 1923)
Pada tahun
1932 terjadi perbedaan fisi antara kelompok Tjokro dan Agus Salim ( menekankan
keagamaan) dengan Sukiman dan Suryopranoto ( asas Nasional)
Kelompok
kedua dipecat dan mendirikan Partai PII (partai Islam Indonesia), tetapi
pemecatan di cabut tahun 1937
Pada tahun
1940 terjadi perpecahan antara PSII Abikusno dan PSII Kartosuwiryo
3. INDISCHE PARTIJ (IP)
a. Didirikan : 25 Desember 1912 di Bandung
b. Tokoh Pendiri : Tiga Serangkai, yang terdiri dari Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
c. Tujuan IP : menyatukan
semua golongan yang ada di
Indonesia, baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo, Cina, Arab, dan sebagainya. Mereka akan
dipadukan dalam kesatuan bangsa dengan membutuhkan semangat nasionalisme
Indonesia
Perkembangan IP
1. Cita-cita IP banyak disebarluaskan melalui
surat kabar De Expres.
2. IP merupakan organisasi politik pertama di
Indonesia berhaluan non kooperasi dengan tujuan Indonesia Merdeka. Oleh
karena itu pemerintah menolak untuk memberikan badan hukum dengan alasan IP
bersifat politik dan hendak mengancam ketertiban umum.
3. Tulisan Suwardi Suryaningrat yang
berjudul ALS IK EEN NEDERLANDER WAS(seandainya saya seorang Belanda) yang isinya berupa sindiran terhadap
ketidakadilan di daerah jajahan. Hal ini berkaitan dengan upaya pemerintah
kolonial Belanda mau merayakan kemerdekaan Belanda yang ke 100 tahun. Ketika
Suwardi di tangkap gantian Tjipto M menulis dalam harian De Express tulisan
berjudul KRACHT OR VREES ( kekuatan atau ketakutan)
Ternyata
di tangkap juga sehingga Doewes Dekker gantian menulis dengan judul Pahlwan-Pahlawan
Kita
4. Kegiatan IP sangat mencemaskan pemerintah Belanda maka
pada bulan Agustus 1913 ketiga pemimpin IP dijatuhi hukuman pengasingan tjipto ke Banda, Suwardi ke Bangka, Dekker
dipenjara dan mereka memilih Negeri Belanda sebagai tempat pengasingannya
4. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)
Perhimpunan
Indonesia (PI) merupakan penjelmaan dari Indische Vereeniging
Ø Didirikan : Oleh Pelajar Indonesia yang belajar di Negeri Belanda
pada tahun 1908 (Indische Vereeniging),
1922(Indonesische Vereeniging),
1925 (Perhimpunan Indonesia).
Ø Tokoh Pendiri
: Sutan Kesayangan, R.N. Notokusumo, R.P. Sastrokartono, R. Husein
Jayadiningrat, dan Notodiningrat.
Ø Tujuan PI : Menginginkan Indonesia
merdeka
Asas PI
1. PI akan berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan
untuk Indonesia yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia.
2. Kemerdekaan penuh bagi Indonesia akan dicapai dengan
aksi bersama dan serentak oleh rakyat Indonesia.
3. Untuk itu sangat diperlukan persatuan nasional yang
murni di antara seluruh rakyat Indonesia dalam menentang penjajahan Belanda
yang telah merusak kehidupan bangsa Indonesia.
Perkembangan PI
1. Propaganda gagasan PI disebarluaskan melalui surat
kabar Hindia Putra
2. Kegiatan PI meningkat bersifat nasional-demokratis,
non-koperasi, bahkan anti kolonial dan bersifat internasional
3. PI ikut serta dalam organisasi internasional, seperti
Liga Demokrasi Internasional di Paris (1926), Liga Penentang Imperialis dan Kolonialisme
di Brusel (1927),
Kongres Wanita Internasional di Swiss (1927), dan Liga Komintern di Berlin
(1927).
4. Dalam sidang pengadilan, Ir. Soerkarno mengadakan pembelaan
dalam judul “Indonesia Menggugat”. Namun para pemimpin PNI dianggap mengganggu
ketertiban umum dan menentang kekuasaan Belanda sehingga dijatuhi hukuman
penjara di Penjara Sukamiskin Bandung. (22 Desember 1930)
5. PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)
Benih-benih
paham sosialisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda yang bernama Sneevliet. Pada tanggal 9
Mei 1914 di Semarang, Sneevliet
mendirikan Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV). Ternyata ISDV
tidak dapat berkembang sehingga Sneevliet melakukan infiltrasi/penyusupan
kader-kadernya ke dalam tubuh SI dengan menjadikan anggota-anggota ISDV sebagai
anggota SI, dan sebaliknya.
Didirikan : Desember 1920 di Semarang
Susunan
pengurus PKI
: Semaun (ketua), Darsono (wakil ketua), Bersgma (sekretaris), dan Dekker
(bendahara)
Tujuan PKI
: Mendidik kadernya secara khusus untuk menjadi tokoh-tokoh Marxisme tulen
Perkembangan PKI
1. PKI semakin aktif dalam percaturan politik dan untuk menarik massa maka
dalam propagandanya PKI menghalalkan secara cara.
2. Mempergunakan kepercayaan rakyat kepada ayat-ayat Al -Qur'an dan Hadis bahkan juga Ramalan Jayabaya dan Ratu Adil untuk mendapat dukungan massa.
3. Pada tanggal 13 November 1926 PKI melancarkan
pemberontakan di Batavia dan disusul di daerah-daerah lain, seperti Jawa Barat,
Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Sumatra Barat pemberontakan PKI dilancarkan
pada tanggal 1 Januari 1927.
4. Dalam waktu yang singkat semua pemberontakan PKI tersebut
berhasil ditumpas. Akhirnya, ribuan rakyat ditangkap, dipenjara, dan dibuang ke
Tanah Merah dan Digul Atas (Papua)
6. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
ü Didirikan
: 4 Juli
1927 di Bandung
ü Tokoh Pendiri
: Ir Soekarno sebagai ketuanya, dr. Cipto Mangunkusumo, Ir Anwari,
Mr.
Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi,.
ü Tujuan PNI
: bekerja untuk kemerdekaan Indonesia.
Asas PNI
1. Percaya pada
diri sendiri, artinya
memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya yang telah rusak oleh
penjajah dengan kekuatan sendiri;
2. Nonkooperatif, yakni tidak mengadakan kerja sama
dengan pemerintah Belanda;
3. Marhaenisme, yakni mengentaskan massa dari
kemiskinan dan kesengsaraan.
Perkembangan PNI
1. Propaganda gagasan PNI disebarluaskan melalui surat
kabar, seperti Banteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di
Batavia, maupun lewat para pemimpin khususnya Ir.Soekarno sendiri.
2. Awal tahun 1930 muncul isu bahwa PNI pada akanmengadakan
pemberontakan maka pada tanggal 29 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda
mengadakanpenggeledahan secara besarbesaran dan menangkap empat pemimpinnya,
yaitu Ir. Soerkarno, Maskun, Gatot Mangunprojo dan Supriadinata.
3. Dalam sidang pengadilan, Ir. Soerkarno mengadakan
pembelaan dalam judul “Indonesia Menggugat”. Namun para pemimpin PNI dianggap
mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan Belanda sehingga dijatuhi
hukuman penjara di Penjara Sukamiskin Bandung. (22 Desember 1930)
1 komentar:
makasih ya infonya
Posting Komentar